Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu19[/kitab]; [kitab]kisah2[/kitab]; [kitab]0ayub15-17[/kitab]
Pertanyaan yang diajukan di saat masa ucapan syukur sekarang ini pasti adalah pertanyaan serupa yang diajukan di dalam pikiran para gembala yang hadir pada saat kelahiran Yesus. Kita hampir bisa mendengar pertanyaan serupa seperti yang ditanyakan oleh mereka yang menatap langsung ke palungan yang begitu sederhana. Betapa sulitnya pasti bagi mereka untuk memahami bahwa bayi yang terbaring di "sana" adalah benar-benar Mesias yang dijanjikan. Dan selama berabad-abad orang telah terus merenungkan siapa Kristus sebenarnya-bagaimana Ia dapat sepenuhnya adalah Allah dan masih sepenuhnya adalah seorang manusia? Hanya melalui iman ilahi dapat terungkap jawabannya.
Dia yang adalah Roti Hidup, memulai pelayanan-Nya dengan keadaan dapat merasakan lapar. Dia yang adalah Air Hidup, mengakhiri pelayanannya dalam keadaan haus. Kristus lapar sebagai manusia, namun memberi makan orang banyak sebagai Tuhan. Dia letih, namun Dia adalah tempat perhentian kit. Dia berdoa, namun Dia mendengar doa-doa. Dia dijual untuk 30 keping perak, namun Dia menebus orang-orang berdosa. Dia dibawa sebagai domba ke pembantaian, namun Dia adalah Gembala yang Baik. Dia meninggal dua, dan dengan begitu kuasa maut dilenyapkan. – Anonim
Betapa indah jawaban kemenangan atas pertanyaan mengesankan ini sebagaimana tercantum dalam refrain lagu "Ini, ini adalah Kristus Raja / This, this is Christ The King."
Lirik lagu tersebut ditulis oleh William C. Dix, salah satu penulis lagu himne terbaik. Ketika menjadi seorang tenaga penjual asuransi sukses di Glasgow, Skotlandia, ia justru tiba-tiba terserang penyakit yang serius pada usia dua puluh sembilan tahun. Aktivitas Dix dalam beberapa waktu yang berada di tempat tidur membuatnya depresi berat. Pada titik yang paling rendah, ia pun berseru kepada Tuhan dan itu membuatnya "menjumpai Tuhan dengan cara yang baru dan nyata." Dari pengalaman spiritual inilah lahir himne-himne artistik dan khas, termasuk lagu yang indah yang kita dengar di masa pengucapan syukur atas datangnya Natal.
Mengakhiri renungan yang saya tulis, berikut saya kutip lirik lagu This, this is Christ The King dari William C. Dix. Selamat mengucap syukur!
"What Child is this, who, laid to rest
on Mary's lap is sleeping?
Whom angels greet with anthems sweet
While shepherds watch are keeping?
Why lies He in such mean estate
Where ox and ass are feeding?
Good Christian, fear for sinners here
The silent Word is pleading.
So bring Him incense, gold and myrrh
Come, rich and poor, to own Him
The King of kings salvation brings
Let loving hearts enthrone Him.
Chorus:
This, this is Christ the King,
Whom shepherds guard and angels sing;
Haste, haste to bring Him laud
The Babe, the Son of Mary."
Yesus Datang ke Dunia Bukan Hanya Sebagai Manusia, tetapi juga Sang Juruselamat. Itulah Kebenarannya!